|
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Kondisi awal nilai peserta
didik kelas VB Sekolah Dasar Negeri 4 Joho UPK Purwokerto Selatan Kabupaten
Banyumas pada semester 1 tahun pelajaran 2010-2011 pada mata pelajaran
Matematika masih rendah berdasarkan nilai ulangan harian Kompetensi Dasar Melakukan
operasi hitung bilangan termasuk penggunaan sifat-sifatnya pembulatan dan
penaksiran rata-rata nilai yang dicapai peserta didik masih rendah. Nilai yang
dicapai peserta didik kelas VB sebelum dilakukan penelitian yaitu:
Tabel 1.1 Nilai Peserta Didik Sebelum Penelitian
No
|
Nama Responden
|
Nilai
|
KKM
|
Prosentase
|
1
|
By
|
30
|
60
|
<60 = 15
≥60 = 14
Yang mencapai KKM
14/29 X100%= 48%
|
2
|
Cdr
|
50
|
|
|
3
|
Fjr
|
60
|
|
|
4
|
Aj
|
40
|
|
|
5
|
Agt
|
50
|
|
|
6
|
Byp
|
40
|
|
|
7
|
Kg
|
30
|
|
|
8
|
Fr
|
70
|
|
|
9
|
Adk
|
70
|
|
|
10
|
Ek
|
50
|
|
|
11
|
Fbl
|
60
|
|
|
12
|
Ikhm
|
60
|
|
|
13
|
Nvat
|
60
|
|
|
14
|
Qsm
|
40
|
|
|
15
|
Rz
|
60
|
|
|
16
|
Vis
|
80
|
|
|
17
|
Achab
|
50
|
|
|
18
|
Dnu
|
70
|
|
|
19
|
Dhta
|
50
|
|
|
20
|
Rln
|
80
|
|
|
21
|
Lkdn
|
60
|
|
|
22
|
Mrny
|
50
|
|
|
23
|
Aih
|
70
|
|
|
24
|
Dns
|
80
|
|
|
25
|
Rbm
|
40
|
|
|
26
|
Sir
|
70
|
|
|
27
|
Tys
|
40
|
|
|
28
|
Sls
|
30
|
|
|
29
|
Nrl
|
40
|
|
Selama ini ketika mengajar
Matematika peneliti hanya menggunakan metode konvensional yaitu ceramah, Tanya
jawab, dan demonstrasi. Peneliti belum menggunakan teknik-teknik mengajar yang
lebih efektif misalnya tutor sebaya. Peneliti dalam menggunakan metode ceramah
belum begitu jelas sehingga sebagian besar peserta didik kesulitan memahami
materi pelajaran. Menurut Kriteria Ketuntasan Minimal untuk mata pelajaran
Matematika pada kelas VB Sekolah Dasar Negeri 4 Joho Tahun Pelajaran 2010-2011
adalah 60. Sedangkan untuk materi KPK dan FPB kriteria ketuntasan minimalnya
adalah 56. Peneliti berharap pada akhir penelitian ini rata-rata nilai peserta
didik kelas VB bisa mencapai sama atau lebih dari Kriteria Ketuntasan Minimal
dan 70 % siswa mendapat nilai sama atau lebih dari nilai KKM.
Peneliti berencana dalam pembelajaran Matematika materi KPK dan FPB kelas VB Sekolah Dasr
Negeri 4 Joho semester 1 Tahun Pelajaran 2010-2011 menggunakan teknik mengajar
tutor sebaya secara efektif. Peneliti ingin melakukan perbaikan pembelajaran
dengan menggunakan teknik tersebut. Harapan peneliti dengan menggunakan teknik
tutor sebaya dapat meningkatkan penguasaan materi pelajaran matematika yang
belum sesuai harapan. Peneliti akan memberdayakan peserta didik yang sudah
menguasai materi pelajaran untuk membantu teman yang belum menguasai. Teknik tutor sebaya ini untuk meningkatkan hasil
belajar Matematika materi KPK dan FPB bagi peserta didik kelas VB semester 1
Sekolah Dasar Negeri 4 Joho UPK Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas.
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti
mengajukan proposal PTK berjudul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika
Materi KPK dan FPB Melalui Penggunaan teknik tutor sebaya Bagi Peserta didik
Kelas VB SD N 4 Joho pada Semester 1 Tahun Pelajaran 2010-2011.
B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti
mengidentifikasi masalah sebagai berikut.
1.
Materi pelajaran
matematika sangat sulit bagi peserta
didik.
2.
Materi pelajaran
belum sesuai dengan kondisi peserta didik.
3.
Guru belum maksimal
dalam menggunakan media pada pembelajaran Matematika.
4.
Cara penggunaan
strategi pembelajaran yang belum tepat untuk mata pelajaran Matematika.
5.
Cara melaksanakan
pembelajaran Matematika yang belum aktif, kreatif, dan menyenangkan.
6.
Pemilihan metode
pembelajaran yang kurang tepat
7.
Peserta didik
kurang berminat dalam pelajaran matematika
8.
Guru belum mencoba
teknik tutor sebaya dalam pembelajaran matematika
C.
Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas kemungkinan penyebab
rendahnya hasil belajar Matematika sangat banyak. Peneliti tidak akan membahas
semua masalah. Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini peneliti hanya meneliti
materi Upaya meningkatkan Hasil Belajar Matematika materi KPK dan FPB Melalui
Penggunaan Teknik Tutor Sebaya Bagi Peserta didik Kelas VB SD N 4 Joho pada
Semester 1 Tahun Pelajaran 2010-2011.
D.
Perumusan Masalah
Dengan mencermati latar belakang masalah,
identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, peneliti membuat rumusan masalah
dalam penelitian ini yaitu: Apakah melalui penggunaan teknik tutor sebaya dapat
meningkatkan hasil belajar Matematika materi KPK dan FPB peserta didik kelas VB
SD N 4 Joho semester 1 tahun pelajaran 2010-2011?
E.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui
apakah teknik tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar Matematika materi
KPK dan FPB bagi peserta didik kelas VB semester 1 SD N 4 Joho tahun pelajaran 2010-2011.
F.
Manfaat Penelitian
1.
Bagi siswa, dengan menggunakan teknik tutor sebaya dapat
memperoleh pengalaman belajar yang baru sehingga tidak jenuh dalam mengikuti
pelajaran di sekolah dan hasil belajar
dapat meningkatkan. Selain itu juga melatih siswa menjadi mandiri, dewasa dan punya rasa setia
kawan.
2.
Bagi guru,
penggunaan teknik tutor sebaya ini menjadikan pembelajaran menjadi lebih
bermutu. Indikator pembelajaran yang bermutu antara lain meningkatnya hasil
belajar yang diperoleh peserta didik.
3.
Bagi sekolah,
sekolah dalam hal ini SD N 4 Joho dapat memperoleh manfaat berupa kegiatan
belajar mengajar yang efektif di sekolah tersebut.
BAB II
|
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A.
Landasan Teori
1.
Hasil Belajar Matematika Materi KPK dan FPB
a.
Belajar
Banyak pakar bidang pendidikan
yang merumuskan teori tentang belajar. Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti
menyajikan teori tentang belajar dari dua tokoh pendidikan, satu tokoh dari
dalam negeri yaitu Masyuri dan satu
tokoh pendidikan dari luar negeri yaitu Hilgart. Belajar adalah suatu aktifitas
untuk menghasilkan perubahan pada diri individu. Bahwa perubahan yang
diharapkan itu berupa kemampuan-kemampuan baru dalam memberikan respon terhadap
stimulus yang diterima (Masyuri, 2005:52). Perumusan belajar dari Hilgart: “Learning is process by which an activity
originates or is changed through training procedures”. Belajar adalah suatu
kegiatan yang dilakukan yang mungkin membuahkan atau menghasilkan pola kelakuan
tertentu (yang belum dimiliki sebelumnya).
Pola kelakuan atau tingkah laku
dari seseorang dipengaruhi oleh apa yang dimiliki orang tersebut (sifat,
pengalaman, pengetahuan, keterampilan, sikap, keadaan jasmani, dan sebagainya)
tetapi juga dipengaruhi oleh lingkungan. Hasil belajar dipengaruhi oleh
bermacam-macam faktor, di antaranya adalah dorongan dari dalam diri (motif),
bahan yang dipelajari, alat-alat, banyak waktu yang digunakan, cara belajar,
dan sebagainya.
b.
Hasil Belajar
Hasil belajar dapat disamakan pengertiannya dengan produk belajar, yaitu
merupakan suatu pola perbuatan, nilai, makna, apresiasi, kecakapan,
keterampilan, yang berguna bagi masyarakat (Tim Pengembang MKDK IKIP Semarang,
1990:172). Ada tiga ranah hasil belajar yaitu kognitif, afektif, dan
psikomotor. Ranah kognitif adalah hasil belajar yang berupa
pengetahuan-pengetahuan atau kemampuan-kemampuan baru yang bersifat keilmuan. Ranah
afektif adalah hasil belajar yang berupa perubahan perilaku sebagai akibat
telah dilakukannya proses belajar. Sedangkan ranah psikomotor adalah hasil
belajar yang berupa keterampilan praktis oleh anggota badan. Untuk mata
pelajaran IPA, hasil belajar yang diperoleh peserta didik adalah ranah kognitif
dan afektif.
c.
Matematika Materi KPK dan FPB
Menurut Permendiknas nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi, Matematika merupakan
ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern , mempunyai peran penting
dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Menurut James dan
James dalam kamus matematikanya mengatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang
logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan
satu dengan yang lainnya dengan jumlah banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang
, yaitu aljabar, analisis, dan geometri.
Menurut pendapat peneliti Herwelis belajar matematika adalah kegiatan yang
aktif dari seorang pelaku kegiatan belajaruntuk melakukan perubahanpada dirinya
baik sikap, tingkah laku, serta kemampuan dalam berpikir secara logikadalam
matematika.
Dari pendapat-pendapat di atas peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa
belajar matematika adalah upaya dari seseorang untuk mengubah perilakunya dan
pola pikirnya menjadi perilaku dan pola pikir yang logis sehingga dapat
mengikuti perkembangan teknologi modern.
Sedangkan pengertian KPK dan FPB adalah KPK merupakan kelipatan persekutuan
terkecil atau bilangan yang bisa dibagi, FPB merupakan faktor persekutuan
terbesarbilangan yang bisa membagi.(dira-indira ,2011)
2.
Teknik Tutor Sebaya
a. Teknik
Teknik adalah
cara membuat sesuatu ,demikian disebutkan dalam kamus besar Bahasa Indonesia
karangan W.J.S. Poerwadarminta.
Menurut Akmad
Sudrajat, teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang
dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.
b.Tutor sebaya
Tutor sebaya adalah suatu pembelajaran yang jadi murid dan yang jadi
guru adalah teman sebaya kita atau umurnya itu sebaya . Kalau biasanya guru
adalah lebih tua dan muridnya lebih muda, namun untuk tutor sebaya ini berbeda
sekali, dimana sang murid dan sang guru sama-sama umurnya atau dikatakan
sebaya( Bayu Mukti )
Menurut I Nyoman Subamia tutor
sebaya disebut juga mentor sejawat.
Dengan menjadi mentor sejawat peserta didik dapat membangun kembali dan
melengkapi konsep yang telah dipelajari dalam pembelajaran biasa. Pengulangan
kembali pengetahuan yang telah dipelajari membantu meningkatkan penguasaan peserta
didik terhadap pengetahuan tersebut. Menurut Arikunto (1986:62) adakalanya seorang siswa lebih mudah
menerimapenjelasan yang diberikan oleh kawan sebangku atau kawan lain karena
tidak ada rasa engganatau malu untuk bertanya. Apabila demikian keadaannya,
maka guru dapat meminta bantuan kepada siswa yang dapat menerangkan kepada
kawan-kawannya untuk melaksanakan program perbaikan.
Teknik tutor
sebaya menurut peneliti adalah cara yang dilakukan seorang guru untuk
mengimplementasikan suatu metode secara spesifik dengan menggunakan peserta
didik yang memiliki keunggulan untuk menjadi mentor bagi peserta didik yang
relatif lambat dalam belajar.
B.
Penelitian yang
Relevan
Penelitian lain yang pernah peneliti
baca menunjukkan bahwa tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar dan
aktifitas siswa serta suasana pembelajaran lebih hidup. Walaupun sudah ada
penelitian yang menunjukkan hasil yang jelas tetapi peneliti tetap melakukan
penelitian tindakan kelas ini lagi karena sejauh yang peneliti baca penelitian
lain belum melaksanakan tutor sebaya secara berpasangan.
C.
Kerangka Berfikir
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan
dengan cara sejumlah tindakan yang terangkum dalam siklus I dan siklus II
untukmerubah kondisi awal yan berupa hasil belajar Matematika yang rendah
menjadi lebih meningkat. Dengan pemanfaatan teknik tutor sebaya diharapkan akan
mampu meningkatkan hasil belajar Matematika materi KPK dan FPB dari kondisi
awal ke akhir siklus I dan berlanjut sampai pada kondisi akhir siklus II.
1.
Kondisi awal
Pada
kondisi awal diketahui bahwa guru belum menggunakan teknik tutor sebaya.
Pemahaman peserta didik tentang materi mata pelajaran Matematika masih kurang.
Hasil belajar Matematika peserta didik kelas VB SD Negeri 4 Joho UPK Purwokerto
Selatan pada semester 1 tahun pelajaran 2010-2011 masih rendah.
2.
Tindakan
Melihat hasil belajar
yang masih rendah tersebut, guru mencoba melakukan tindakan untuk dapat
meningkatkanya. Upaya meningkatkan hasil belajar Matematika materi KPK dan FPB
dilakukan dengan cara menggunakan teknik tutor sebaya dalam proses belajar
mengajar. Penggunaan teknik tersebut dilakukan dalam 2 siklus.
Penggunaan teknik tutor sebaya pada
siklus I berbeda dengan siklus II. Pada siklus I, kegiatan belajar mengajar
dilakuan secara berkelompok. Peserta didik dikelompokan menjadi 7 kelompok.
Guru membagi peserta didik yang sudah tuntas dalam menguasai mata pelajaran
Matematika ke dalam kelompok yang sudah dibentuk untuk menyelesaikan soal KPK
dan FPB. Peneliti di luar jam pelajaran memberikan program pengayaan tentang
materi KPK dan FPB. Di akhir siklus I diadakan tes tertulis tiap peserta didik
mengerjakan soal secara individu.
Pada siklus II, kegiatan belajar
mengajar melaksanakan teknik tutor sebaya untuk menyelasaikan masalah KPK dan
FPB secara berpasangan. Tiap peserta didik yang sudah menguasai materi FPB dan
KPK membantu satu orang teman yang belum memahami materi KPK dan FPB. Di akhir
siklus II diadakan tes tertulis,peserta didik mengerjakan soal tes secara
individu
Masing-masing siklus
dilaksanakan dalam kurun waktu satu
minggu, jadi dua siklus selesai dalam kurun waktu dua minggu. Dalam satu minggu
terdapat dua kali pertemuan. Pertemuan pertama untuk indikator 1 dan 2 dengan
teknik tutor sebaya secara berkelompok. Pertemuan kedua digunakan untuk
melanjutkan tindakan kelas pada indikator 3 dan 35 menit terakhir dimanfaatkan
untuk tes akhir siklus. Pada siklus II juga dilakukan hal yang sama untuk
kompetensi dasar berikutnya. Hanya
perbedaan pada siklus I,lembar kerja dikerjakan secara berkelompok
sedangkan pada siklus II lembar kerja dikerjakan secara berpasangan.
3.
Kondisi Akhir
Dengan peningkatan kualitas
penggunaan teknik tutor sebaya dari siklus I ke siklus II diduga akan terjadi
peningkatan hasil belajar matematika materi KPK dan FPB. Peningkatan kualitas
pelaksanaan teknik tutor sebaya artinya pembimbingan terhadap peserta didik
ditingkatkan. Di siklus I tutor sebaya melaksanakan tugas dalam kelompok,
sedangkan pada siklus II tutor sebaya dilaksanakan secara berpasangan.
Alur berpikir dari kondisi
awal, tindakan yang dilakukan oleh guru
dalam siklus I dan siklus II , sampai dengan bagaimana dugaan hasil belajar
yang dicapai peserta didik pada kondisi akhir dapat dilihat dalam gambar
berikut :
|
|
Gambar
2.1 Kerangka Berpkir Penelitian
C. Hipotesis
Tindakan
Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka
berfikir di atas, maka dalam penelitian tindakan kelas ini diajukan
hipotesistindakan sebagaiberikut : “
Melalui penggunaan teknik tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar
Matematika materi KPK dan FPB bagi peserta didik kelas VB SD Negeri 4 Joho UPK
Purwokerto Selatan pada semester 1 tahun pelajaran 2010-2011.
BAB III
METODOLOGI
PENELITIAN
A. Setting
Penelitian
1.
Waktu Penelitian
Penelitian
dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran 2010-2011. Waktu yang dibutuhkan
untuk melakukan penelitian tindakan kelas ini
adalah 14 minggu. Dimulai bulan Agustus 2010 sampai dengan bulan November 2010. Waktu 14 minggu
tersebut dipergunakan untuk melakukan 7 kegiatan . Urutan kegiatan penelitian tertera di dalam tabel jadwal
kegiatan berikut.
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan
No
|
Kegiatan
|
Agustus
|
September
|
Oktober
|
November
|
|||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Menyusun Bab 1, 2 dan 3
|
X
|
X
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Menyusun
instrument
|
|
|
|
X
|
X
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Siklus 1
|
|
|
|
|
|
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Siklus 2
|
|
|
|
|
|
|
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Menganalisis
data
|
|
|
|
|
|
|
X
|
X
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
Membahas
data
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
X
|
X
|
|
|
|
|
|
|
7
|
Menyusun
laporan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
X
|
X
|
X
|
|
|
|
Proses
penelitian tindakan kelas dari perencanaan, pelaksanaan, pembahasan data
sampai dengan penyusunan laporan akan
berhasil dengan baik antara lain didukung dengan pemilihan waktu yang tepat.
Dalam memilih waktu penelitian seperti tersebut
di atas , peneliti mempunyai alasan
sebagai berikut :
1.
Proposal disusun
pada awal semester 1 sampai minggu ke 3 bulan Agustus 2010 karena pada saat itu
proses belajar di SD N 4 Joho sudah relative stabil dan tertata.
2.
Instrumen
penelitian disusun pada minggu ke 4 bulan Agustus sampai dengan minggu ke 2
bulan September 2010 karena pada saat
itu kegiatan belajar mengajar semester 1 tahun
pelajaran 2010-2011 sudah
berjalan efektif
3.
Pengumpulan data
atau pelaksanaan tindakan kelas dilakukan pada minggu ke 3 dan ke 4 bulan
September 2010 karena peserta didik –siswi SD saat itu sedang melaksanakan
kegiatan belajaar mengajar secara efektif.Tindakan kelas yang meliputi siklus I
dan siklus II hanya dapat dilakukan pada proses belajar mengajar , oleh karena
itu tindakan kelas harus dilaksanakan pada hari efektif.
4.
Analisis data,
pembahasan data, dan penyusunan laporan penelitian dilakukan pada minggu ke 3
bulan September sampai minggu ke 1 bulan November 2010, karena pada saat itu
peneliti mempunyai waktu relatif longgar pada saat peserta didik—siswi
melaksanakan latihan soal menjelang ulangan Akhir semester 1.
- Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini kami lakukan pada peserta
didik Sekolah Dasar.Tidak semua peserta didik Sekolah Dasar kami jadikan
sebagai subjek penelitian. Karena kami bertugas di Sekolah Dasar dalam wilayah
kerja Unit Pendidikan Kecamatan Purwokerto Selatan maka kami melakukan
penelitian di Sekolah Dasar dalam wilayah kerja Unit Pendidikan Kecamatan
Purwokerto Selatan. Sekolah Dasar yang peneliti jadikan tempat penelitian
adalah Sekolah Dasar Negeri 4 Joho Unit Pendidikan Kecamatan Purwokerto
Selatan.Sekolah Dasar Negeri 4 Joho terdiri dari 12 kelas. Tidak semua kelas
dijadikan subjek penelitian. Kali ini peneliti melakukan penelitian tindakan
kelas di kelas VB. Mengapa penelitian dilakukan di kelas VB? Karena pada tahun ajaran 2010-2011 peneliti bertugas
di kelas tersebut.
Dengan melakukan penelitian di kelas tempat peneliti
bertugas maka peneliti dapat melakukan penelitian dengan tidak mengganggu tugas
pokoknya. Masalah-masalah yang timbul dalam proses belajar mengajar diteliti,
mengapa timbul masalah demikian,apa saja penyebabnya sampai ditemukan
pemecahannya. Dengan demikian maka kualitas proses belajar mengajar dapat ditingkatkan
sehingga dapat meningkat pula hasil belajar peserta didik.
Karena hasil
penelitian dibukukan maka sewaktu-waktu dapat dibuka kembali di kemudian hari.
Dapat pula sebagai bahan referensi teman-teman guru yang ada di SD N 4 Joho
maupun dari sekolah yang lain. Di samping itu juga dapat dijadikan sebagai
dasar penelitian selanjutnya.
B.Subjek Penelitian
Dalam
Penelitian Tindakan Kelas tidak ada penentuan populasi,tidak ada penentuan
jumlah sample ataupun penentuan teknik sampling, yang ada adalah subjek
penelitian karena seluruh peserta didik yang ada di kelas tersebut dijadikan
subjek penelitian. Subjek
penelitian tindakan kelas ini adalah peserta didik kelas VB Sekolah Dasar
Negeri 4 Joho UPK Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas pada semester 1 tahun
pelajaran 2010-2011. Peserta didik kelas VB pada tahun pelajaran 2010-2011 ini
berjumlah 29 peserta didik, yang terdiri dari 15 peserta didik putra dan 14 peserta
didik putri.
Perlu
diketahui bahwa Sekolah Dasar Negeri 4 Joho ini berada di Kelurahan Joho
Grumbul Pamujan merupakan wilayah yang
berada di ujung selatan wilayah Kecamatan Purwokerto Selatan.Sebuah
perkampungan yang mulai dijamah para developer karena masih banyak lahan kosong. Sampai sekarang
sudah ada 3 kompleks perumahan di sekitar SD N 4 Joho. Hal ini menyebabkan
keadaan murid di SD N 4 Joho merupakan campuran warga asli dan
pendatang.Perbandingan peserta didik warga asli dan pendatang 50% :50%.
Usia peserta didik
kelas VB Sekolah Dasar Negeri 4 Joho tahun pelajaran 2010-2011 berada pada
kisaran 10 tahun sampai 12 tahun. Terdapat 3 peserta didik yang berusia 13
tahun dan 10 peserta didik berusia 10 tahun. Peserta didik yang berusia 13
tahun kebetulan semua laki-laki dan pernah mengalami tinggal kelas.Cara
berfikir mereka sudah berbeda dengan teman-teman sekelasnya. Hal ini sering
menimbulkan perilaku yang menyimpang di kelas.Oleh karena itu perlu perhatian
khusus dari guru agar perilaku mereka terkontrol.Sebagian besar peserta didik
berusia 11 tahun yang mencapai 15 peserta didik . dan 4 peserta didik berusia
12 tahun. Rincian usia peserta didik kelas VB Sekolah Dasar Negeri 4 Joho tahun
pelajaran 2010-2011 sebagaimana tercantum dalam tabel di bawah ini.
Tabel 3.2
Usia Peserta Didik Kelas Vb Tahun 2010-2011
Usia
|
Peserta
didik
|
Jumlah
|
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
||
10
|
4
|
5
|
9
|
11
|
7
|
8
|
15
|
12
|
1
|
1
|
2
|
13
|
3
|
-
|
3
|
Jumlah
|
15
|
14
|
29
|
Sebagian besar peserta didik kelas VB SD Negeri 4 Joho
tahun pelajaran 2010-2011 berasal dari keluarga kurang mampu. Hal ini diperkuat
dengan adanya 79,3 % ( 23 jiwa ) wali murid bermata pencaharian sebagai buruh,
mata pencaharian PNS berjumlah 13,8 % (4 jiwa), TNI berjumlah 6,9 % ( 2 jiwa )
. Daftar pekerjaan orang tua peserta didik kelas VB tersebut dapat dilihat pada
tabel berikut ini :
Tabel 4
Data Pekerjaan Orang Tua
NOMOR
|
PEKERJAAN
|
PESERTA DIDIK
|
JUMLAH
|
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
|||
1.
|
Buruh
|
13
|
10
|
23
|
2.
|
TNI
|
-
|
2
|
2
|
3.
|
PNS
|
2
|
2
|
4
|
Jumlah
|
15
|
14
|
29
|
Dilihat dari segi ekonomi , sebagian
besar dari mereka adalah dari keluarga golongan ekonomi lemah. Sebagian besar
dari orang tua peserta didik ( 79,3 % ) bermata pencaharian sebagai buruh.
Umumnya penghasilan sebagai buruh rendah ( rata-rata 20.000 rupiah ) . Dengan
penghasilan sebesar itu tentu saja masih sangat jauh dari cukup untuk membiayai
kebutuhan keluarga sehari-hari. Sangat sedikit peserta didik kelas VB yang
mampu melunasi uang buku LKS yang guru bagikan di awal semester. Masih
beruntung di SD N 4 Joho buku BSE sudah mencukupi untuk jumlah peserta didik
kelas VB. Untuk buku referensi lain hampir tidak ada peserta didik yang
memiliki. Hal ini tentu sangat mempengaruhi terhadap prestasi belajar mereka.
C.Sumber Data
Dalam penelitian tindakan kelas terdapat 2
sumber data yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data
primer adalah data yang bersumber dari subjek penelitian. Dalam penelitian
tindakan kelas ini sebagai sumber data primer adalah peserta didik kelas VB
Sekolah Dasar Negeri 4 Joho Unit Pendidikan kecamatan Purwokerto Selatan pada
semester 1 tahun pelajaran 2010-2011. Sumber data sekunder adalah data yang
bersumber dari selain sumber data primer, misalnya guru kelas lain dalam
sekolah tersebut yang diajak bekerja sama atau berkolaborasi dalam penelitian tindakan
kelas.
Penelitian
tindakan kelas ini menggunakan sumber data primer yang berupa nilai hasil
belajar. Data ini untuk menentukan ada tidaknya peningkatan hasil belajar
adalah nilai kondisi awal dan nilai akhir siklus. Karena dalam penelitian kelas ini terdapat dua siklus , maka terdapat
dua nilai akhir siklus, yaitu nilai akhir silus I dan nilai akhir siklus II.
Nilai pertama diperoleh dari tes di akhir siklus I, dan nilai kedua diperoleh
dari tes di akhir siklus II.
Penelitian tindakan kelas ini juga
menggunakan sumber data sekunder yang berupa lembar pengamatan dari kolabor dan
pengisian angket dari peserta didik. Data hasil pengamatan kolabor untuk
mengetahui bagaimana pelaksanaan tindakan peneliti dalam proses belajar mengajar. Data hasil pengisian
angket dari peserta didik untuk mengetahui
sejauh mana dampak yang dirasakan peserta didik setelah peneliti melaksanakan
tindakan. Jadi dalam penelitian ini menggunakan trianggulasi data.
D.Teknik dan
Alat Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data dalam penelitian
tindakan kelas ini diperlukan teknik dan alat pengumpulan data. Dengan
menggunakan teknik pengumpulan data yang tepat , maka akan memudahkan di dalam
melaksanakan penelitian, menjadi jelas dan runtut langkah-langkah yang dilakukan. Sedangkan
dengan alat pengumpul data yang benar maka akan dapat diperoleh data yang
akurat yang sangat dibutuhkan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
- Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian tindakan kelas terdapat 2
teknik pengumpulan data , yaitu teknik tes dan teknik non tes. Teknik
pengumpulan data dengan teknik tes terdapat 3 bentuk tes yaitu tes tertulis,
tes lisan, dan tes perbuatan. Sedangkan teknik pengumpulan data dengan teknik
non tes dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya adalah melalui observasi, wawancara, quisioner dan lain-lain.
Untuk kepentingan pengumpulan data dalam
penelitian tindakan kelas ini digunakan teknik tes. Teknik tes digunakan untuk
pengumpulan data tentang hasil belajar. Untuk memperoleh data pendukung
digunakan teknik nontes berupa pengamatan kolabor dan angket peserta didik
untuk mengumpulkan data tentang tindakan peneliti dalam proses belajar
mengajar.Baik teknik tes maupun non tes kesemuanya menggunakan sistim skoring.
- Alat Pengumpulan Data
Untuk teknik pengumpulan data yang
menggunakan teknik tes tertulis maka alat pengumpulan datanya adalah berupa
perangkat tes tertulis. Jumlah perangkat tes disesuaikan dengan jumlah siklus.
Karena di dalam penelitian tindakan kelas ini terdapat dua siklus , maka
perangkat tes tertulisnya juga ada dua
yaitu perangkat tes siklus I dan perangkat tes siklus II. Tiap-tiap perangkat
tes terdiri dari kisi-kisi, butir-butir soal, kunci jawaban, pedoman penskoran,
dan pedoman penilaian.
Untuk teknik
pengumpulan data teknik nontes yang berupa lembar pengamatan dari kolabor alat
pengumpulan datanya berupa kisi-kisi, butir-butir pengamatan, dan pedoman
penilaian (terlampir).
Untuk teknik
penilaian yang berupa angket peserta didik
alat pengumpulan datanya berupa kisi-kisi, butir- butir pertanyaan, dan
pedoman penilaian (terlampir).
E. Indikator Kinerja
Sebagai tolak ukur keberhasilan dalam
penelitian ini peneliti menggunakan indikator kinerja sebagai berikut:
1.
Minimal 70% dari
jumlah peserta didik mendapat nilai sama dengan atau lebih besar dari KKM pada
Kompetensi Dasar menggunakan faktor prima untuk menentukan KPK dan FPB ( 56 ).
2.
Nilai rata-rata
kelas minimal sama dengan atau lebih dari KKM (56)
3.
Skoring dari lembar
pengamatan lebih dari 60
4.
Skoring dari angket
lebih dari 60
F. Validasi Data
Supaya data yang
diperoleh valid maka dibuatlah perangkat tes. Dalam penelitian tindakan kelas,
perangkat tes terdiri kisi-kisi, butir-butir soal, kunci jawaban, pedoman
penskoran, dan pedoman penilaian. Perangkat tes ini jumlahnya disesuaikan
dengan jumlah siklus yang dilaksanakan. Karena dalam penelitian tindakan kelas
ini terdapat dua siklus maka perangkat tesnya meliputi perangkat tes siklus I
dan perangkat tes siklus II ( terlampir ).
G. Analisis Data
Setelah data
dalam penelitian tindakan kelas ini diperoleh maka selanjutnya dilakukan
analisis data. Data yang diperoleh adalah berupa nilai. Nilai tersebut
diperoleh melalui tes di akhir tiap siklus. Jadi dengan demikian terdapat dua
nilai yang perlu dianalisis, yaitu nilai yang diperoleh dari tes di akhir
siklus I dan nilai yang diperoleh dari tes di akhir siklus II.
Analisis nilai
dilakukan dengan cara mencari nilai tertinggi , nilai terendah , dan rata-rata
nilai. Analisis data meliputi analisis data nilai tes di akhir siklus I dan
analisis data nilai tes di akhir siklus
II. Di samping analisis data nilai tersebut secara sendiri-sendiri untuk nilai
di akhir siklus , juga diadakan analisis deskriptif komparatif antara kondisi
awal dengan kondisi di akhir siklus I, analisis deskriptif antara kondisi di
akhir siklus I dengan kondisi di akhir siklus II, maupun analisis deskriptif
komparatif antara kondisi awal dengan kondisi di akhir siklus II. Kondisi di
akhir siklus II merupakan kondisi akhir penelitian.
H. Prosedur
Penelitian
Langkah pertama yang dilakukan seorang
peneliti sebelum mengadakan penelitian adalah menentukan terlebih dulu metode penelitian. Penelitian pada umumnya
menggunakan metode kualitatif ataupun kuantitatif. Namun dalam penelitian tindakan
kelas ini tidak menggunakan keduanya. Metode penelitian dalam dalam penelitian
ini adalah tindakan kelas yang ditandai
adanya siklus. Ada tindakan yang dilakukan peneliti pada tiap-tiap siklus.
Banyaknya siklus dalam penelitian tindakan kelas ini ada dua yaitu siklus I dan
siklus II. Tiap-tiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu planning, acting,
observing, dan reflecting.
1.
Siklus I
a.
Planning
Dalam langkah perencanaan tindakan (planning)
ini peneliti melakukan:
1)
Menyusun rencana
pembelajaran ( RPP ) matematika dan alokasi waktunya
2)
Menyusun perangkat
soal tes, kisi-kisi butir soal, kunci jawaban, dan blangko rekapitulasi hasil
tes
3)
Menyusun
perencanaan teknis analisis data dan npenyimpulan hasil penelitian
4)
Menyusun kisi-kisi lembar pengamatan , lembar
pengamatan, norma penghitungan
b.Acting
Pada tahap ini peneliti melaksanakan
tindakan pembelajaran. Peneliti berkolaborasi dengan observer melaksanakan
tindakan sesuai RPP yang telah disusun.
c.Observing
Pada
tahap ini observer melakukan pengamatan proses pembelajaran dan
mengumpulkan data pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan menggunakan
instrumen yang telah direncanakan.
d.Reflecting
Pada tahap ini
perlu didiskusikan tentang kesesuaian antara pelaksanaan dengan RPP yang telah
dibuat, kendala yang dialami peneliti, hasil nilai / nilai rata-rata peserta
didik pada siklus satu dan rencana tindakan siklus berikutnya.
1)
Siklus II
a. Planning
Jika diperlukan , menyusun kembali / merevisi rencana
pembelajaran , menyusun / menyiapkan kembali perangkat tes, kisi-kisi, butir
soal, blangko hasil tes, dan blangko rekapitulasi hasil tes, menyusun kembali /
merevisi perencanaan teknis, analisis data dan penyimpulan hasil penelitian,
menyusun angket untuk siswa
b. Acting
Pada tahap ini peneliti melaksanakan
tindakan pembelajaran sesuai RPP yang telah disusun. Peneliti berkolaborasi
dengan observer mengumpulkan data pelaksanaan tindakan pembelajaran menggunakan
instrumen yang telah direncanakan.
c.Observing
Peneliti berkolaborasi dengan
observer menggunakan data pelaksanaan tindakan pembelajaran menggunakan
instrumen yang telah direncanakan.
d.Reflecting
Peneliti berkolaborasi dengan
observer mendiskusikan pelaksanaan pembelajaran dan hasil pengamatan,
mendiskusikan dan membandingkan rata-rata nilai hasil tindakan pada siklus satu
dan siklus dua. Dengan membandingkan hasil nilai rata-rata pada siklus satu dan
siklus dua dapat diambil kesimpulan hasil penelitian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar